Dzikir Wanita Pagi Dan SOre

Bismillaahirrahmaanirrahiim...

Ya Hayyu , Ya Qayyuum , Birahmatika Astaghiitsu wa laa Takilnii ila Nafsii Thorfata 'Aini Wa Ashlih lii Sya''nii kullahu...

"Ummy,,gigiku kok belum datang.??!!"

ACAPKALI Moms dibayangi kekhawatiran ketika bayinya yang mendekati atau lebih dari 12 bulan, belum menunjukkan munculnya gigi. Satupun belum tumbuh! Eits, jangan langsung panik Moms. Coba baca ulasan berikut:



Gigi pertama si kecil
Menurut Dr. Sarworini B. Budiardjo, Drg, Sp.KGA (K), pembentukan calon gigi dimulai sejak bayi berada dalam kandungan, yakni saat usia janin 6 minggu. Inilah yang disebut tahap pertumbuhan gigi. Sedangkan keluarnya gigi setelah kelahiran disebut erupsi gigi.

Nah eruspi gigi susu pertama, terjadi pada usia 6 bulan (± 2 bulan, antara usia 4-8 bulan). Namun bila lebih dari usia 8 bulan gigi susu belum muncul juga, bukan berarti si kecil mengalami keterlambatan. Karena normalnya erupsi gigi terjadi pada usia 6-12 bulan. Lain halnya bila si kecil sudah dua tahun ke atas tapi belum juga terjadi erupsi gigi, maka musti dicari tahu penyebabnya.

Jika erupsi lambat
Dokter yang berpraktik di RS Pondok Indah ini menjelaskan beberapa faktor penyebab dan cara mengatasi bila gigi si kecil terlambat erupsi:

1. Lokal
Umumnya ditemui gusi bayi yang terlalu tebal, sehingga kemampuan  benih gigi sulit menembus gusi. Namun hal ini sifatnya individual. Cara Mengatasi: dilihat terlebih dulu tingkat ketebalan gusi si kecil. Apakah perlu dilakukan tindakan bedah minor atau hanya dengan berlatih dengan mainan gigit-gigitan (teether). Dengan begitu, gigi di dalam akan menekan gusi dan mempercepat proses keluarnya gigi.

2. Sistemik
Bisa karena penyakit infeksi, gangguan hormonal atau sindroma, misalnya penderita Down Syndrome (DS). Umum ditemui, penderita DS giginya terlambat erupsi. Cara Mengatasi: penanganan erupsi lambat pada anak DS antara lain dengan latihan menggigit atau menggunakan alat-alat khusus untuk merangsang erupsi gigi.

3. Tidak ada benih gigi
Penyebabnya bisa genetik (keturunan) atau akibat penyakit infeksi, gangguan hormonal atau sindroma. Tidak adanya benih gigi sangat bervariasi, ada yang tidak ada benih sama sekali, baik gigi susu maupun gigi permanen. Ada pula yang gigi susunya lengkap tetapi beberapa gigi permanennya tidak ada benihnya.

Cara Mengatasi: perlu pemeriksaan yang lebih teliti, termasuk interpretasi radiografik. Bila diperlukan, lakukan penelusuran di dalam keluarga (family tree). Biasanya dilakukan foto rontgen gigi untuk mengetahui benih giginya ada atau tidak. Jika terdapat benih gigi, maka dapat diperkirakan kapan gigi akan muncul.

Sebaliknya, bila tidak ada benih gigi, kemungkinan dibuatkan gigi tiruan secara kontinyu, disesuaikan mengikuti proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Karena ketiadaan gigi pada anak akan memengaruhi fungsi stomatognatik, yakni pengunyahan, pernapasan, percakapan (bicara) dan estetika seorang anak.

Agar gigi si kecil cepat erupsi...

1. Latih bayi menggigit biskuit bayi. Saat usia 9 bulan ke atas, Moms bisa berikan buah apel atau wortel sebagai camilan. Kepadatan buah ini akan melatih anak untuk menggigit sehingga merangsang erupsi gigi. Tetap diawasi, ya Moms! Jangan sampai si kecil tersedak saat menggigit-gigit.

2. Selain makanan, mainan yang bisa digigit juga dapat diberikan asal aman dan bersih. Mainan ini dapat diberikan mulai bayi berusia 4 bulan atau saat dia sudah mulai bisa menggenggam sesuatu.

3. Berikan makanan bernutrisi sesuai aturan untuk tumbuh kembang dan merangsang pertumbuhan gigi dari dalam. Untuk bayi 6-12 bulan bisa diberi makanan semi padat dan padat. Sedangkan, bayi usia 1 tahun ke atas bisa diberikan makanan padat.
(Sumber: Tabloid Mom & Kiddie)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar