Dzikir Wanita Pagi Dan SOre

Bismillaahirrahmaanirrahiim...

Ya Hayyu , Ya Qayyuum , Birahmatika Astaghiitsu wa laa Takilnii ila Nafsii Thorfata 'Aini Wa Ashlih lii Sya''nii kullahu...

Mengapa q tak pernah marah terhadap suamiku

Bismillahirrohmanirrohiim.....

Suatu hari, dua orang
wanita yang bersahabat
saling bertemu dan
bertukar cerita. Salah
satu dari mereka lalu
mengungkapkan rasa
penasarannya bahwa
sahabatnya terlihat
sangat jarang sekali
marah kepada sang
suami, atas
bagaimanapun perlakuan
yang diterimanya.
Lalu sang sahabat
berkata....
Ketika kemarahan itu
sudah sampai diubun-
ubun, lalu aku masih
menahannya dan
mencoba tetap mendidik
diriku untuk tetap
mengingat betapa
jasanya yang dalam
himpitan kesusahan, lelah
dan penat, dia berusaha
mencukupi nafkah untuk
aku dan keluargaku. Dan
tidak jarang pula,
akhirnya dia melupakan
perawatan atas dirinya
sendiri.
Aku seperti halnya kamu,
adalah seorang wanita,
yang memang diciptakan
lebih lemah dari pada
lelaki. Dan saat
kelemahanku itu hadir
dan mengusik mereka,
seribu satu kemakluman
mereka hadirkan untuk
tetap mengerti
kekurangan kita sebagai
wanita.
Terkadang keegoisan
kami sama- sama datang,
namun akhirnya naluri
mengalahnya atas
perempuan manja yaitu
aku pun muncul.
Direngkuhnya aku dan
terucaplah perkataan
maaf itu. Dan, dari
disanalah akhirnya
perdamaian kami
tercipta. Semakin mesra.
Tapi....
Tidak jarang pula, ketika
rasa "keunggulannya"
sebagai lelaki hadir dan
membuatnya sedikit
terbawa dalam ego, hal
itu memang membuatku
sedikit sakit hati, yah aku
kan hanya manusia.
Namun kesempatan itu
tidak aku sia- siakan, aku
tata batinku sedemikian
rupa sehingga aku
terlihat
menyenangkannya dalam
luasnya hatiku
menerimanya. Aku yakin,
Allah yang Maha melihat
akan lebih ridho
kepadaku saat itu.
Saat tiada teman
berbagi, dialah yang
menyediakan pundaknya
yang kuat untukku
menangis. Kekuatan
pikiran dalam logisnya
dia berpikir, yang jelas-
jelas memang lebih kuat
dari pada aku, akhirnya
memberi ruang bagiku
sejenak untuk merasa
nyaman dan terlindungi.
Sekuat- kuatnya wanita
didunia ini, tapi sesuai
dengan fitrahnya, wanita
tetap dan pasti akan
merasa butuh diayomi
oleh laki- laki.
Rasanya tiada teman
yang paling pantas aku
akrabi selain suamiku.
Dan memang sebagai
manusia biasa, dia tidak
akan lepas dari
kekurangan, seperti
halnya aku. Lalu setelah
semua itu aku sadari,
untuk alasan apalagi aku
harus menuntutnya
menjadi sempurna? Dan
dalam keterbatasan serta
kekurangannya sebagai
manusia, masih
pantaskah aku
menuntutnya untuk harus
selalu berlaku dan
memberi lebih kepadaku?
Dan bukan berarti aku
merendahkan diriku
sendiri atasnya, namun..
dengan kalimatku ini, aku
mencoba sadar diri,
betapa aku mempunyai
banyak kekurangan
sebagai wanita. Dan dia
tetap memilih aku, dan
memutuskan untuk
menghabiskan sisa waktu
hidupnya denganku,
membimbing,
mengayomi, dan
menafkahi aku. Lalu,
berilah aku satu alasan,
dari celah mana aku bisa
tetap beralasan untuk
tidak bisa menahan
lidahku atas suamiku?
Dan menahan
kemarahanku padanya,
insyaAllah akan memberi
gambaran jelas tentang
diriku, istrinya, yang
sebenar- benarnya. Jika
aku selama ini belum
dapat membuatnya
bangga, mungkin saat
inilah yang tepat bagiku
mengukir kenangan yang
dapat
membanggakannya.
Membuatnya bangga
bahwa aku adalah istri
yang dapat tetap
mengertinya, bahkan
dalam keadaan marah
sekalipun. Setelah itu,
aku yakin dia akan
berkata pada hatinya,
bahwa dia bersyukur
telah meletakkan pilihan
atas separoh hidupnya
kepadaku.
Dan apakah kau tahu,
bahwa suamiku adalah
ladang amal yang
InsyaAllah akan
membawa ku kepada
surga Allah yang abadi.
Keridhoannya adalah
kunci pembuka pintunya,
dan mengalah sedikit
bukan berarti menjadi
budaknya, namun sikap
sabar itu yang justru
akan memuliakan kita
dihadapannya.
Maka aku belajar untuk
tidak merelakan hidup
dan hatiku diatur oleh
rasa. Rasa amarah, rasa
benci, dan apapun yang
justru akan membelokkan
fokusku dari menghimpun
pahala dari Sang maha
kuasa. Maka dari itu
pula, aku ingin mencintai
suamiku karena Allah.
Hanya karena Allah, jadi
setiap kali aku marah
kepadanya, aku akan
kembali mengingat Allah
dan mengingatnya hanya
sebatas manusia yang
penuh dengan
kekurangan seperti
halnya aku. Hal itu yang
menjauhkanku dari
penghakiman apapun
atas suamiku. Setelah itu,
betapa hanya keteduhan
yang akhirnya memenuhi
hatiku, dan hilanglah
amarahku

☆ Pagi_ku ☆

Engkau indah
MencintaiMu adalah keindahan
Tiada keraguan ,
Tiada rasa was-was
Tiada ketakutan
Yang ada hanyalah kerinduan
Pengharapan utk sebuah pertemuan
Merangkai takdir dg tangkai2 doa
Aq yakin, yg kan dihadiahkan padaku adalah rangkaian yg plg indah dari yg terindah

"Ummy,,gigiku kok belum datang.??!!"

ACAPKALI Moms dibayangi kekhawatiran ketika bayinya yang mendekati atau lebih dari 12 bulan, belum menunjukkan munculnya gigi. Satupun belum tumbuh! Eits, jangan langsung panik Moms. Coba baca ulasan berikut:


23.35.39

Saat q putuskan meyakini bahwa maujudMu tak nyata dalam lembar takdirq
Engkaupun hadir menyisipkan selembar kenyataan diyakinku bahwa ruhMu berwujud dlm setapak perjalananku
Tapi ketika q mantapkan hati menyusuri belantara rinduMu
Engkaupun kembali kabur , hilang seperti bayang2 direnggut pekat malam
Dan aq tersesat disemak_semak rindu yg penuh duri
Hingga malam dan gelapnya bertahta
Bersamanya , aq kan pejamkan mata menenggelamkan segala rasa lelah pd permainanMu
Dan aq kan berharap siang tak akan lagi datang menyapa
Agar ingatanq tak lagi terbangun keranaMu
Dan aq damai dlm lelap yg memisakanmu dr ingatanku

Waspadai bahaya barang2 disekeliling kita.

Tahukah kita selama ini kita selalu berhubungan dengan menyentuh barang barang yang sangat berbahaya untuk kesehatan kita . salah satunya adalah yang saya jabarkan di bawah ini. Semoga saja dapat bermanfaat untuk rekanrekan netter yamg membacanya.