Dzikir Wanita Pagi Dan SOre

Bismillaahirrahmaanirrahiim...

Ya Hayyu , Ya Qayyuum , Birahmatika Astaghiitsu wa laa Takilnii ila Nafsii Thorfata 'Aini Wa Ashlih lii Sya''nii kullahu...

Membingkai Sosok Idola Bagi Anak

                     Idola adalah sesuatu atau sosok yang dipuja. Mereka yang di idolakan akan dijadikan teladan yang dicontoh dalam kehidupan yang bersangkutan. Panutan itu bisa mencakup seluruh aspek kehidupan yang diidolakan , namun dapat juga hanya sebagian aspek atau 1 aspek kehidupan sang idola tersebut.

Dalam sebuah ungkapan populer disebutkan , jika seseorang mencintai seseorang maka ia akan mencintai apa saja yang dicintai oleh orang yang dicintainya. Seperti banyak kasus anak muda dimasa sekarang yang mengidolakan grup band slank dan menamakan diri mereka slanker dan mengikuti hampir sebagian besar bahkan keseluruhan sisi kehidupan para personilnya .Hal ini memperlihatkan betapa kuatnya pengaruh sesuatu atas kehidupan personal mereka.
      Membatasi seberapa jauh anak meniru perilaku idolanya tentu menjadi pekerjaan rumah bagi para orang tua. Tidak bisa dipunkiri , dalam pertumbuhannya, seorang anak akan menyua fase pengidolaansebelum mereka menemukan jati dirinya yang autentik. Dalam konteks inilah , baik-tidaknya perkembangan kepribadian seorang anak tidak terlepas dari sosok yang dipujanya. Di sinilah orang tua perlu mengarahkan sosok pujaan sang buah hati. Agar anak memahami konteks idola, tak sekedar maknya tapi juga aplikasinya dalam kehidupan mereka.

Idola Positif Akan Menghadirkan Hal Positif
**************************************.
                             Orang tua memiliki tugas mematangkan anak-anak yang akan dijadikan idola (yakni anak-anak yang paling besar) .
Berikan banyak tugas memimpin ,
kemudian bahas dengan anak yang ditunjuk menjadi pemimpin, tentang apa saja yang harus dilakukan  dan bagaimana sebagai idola yang bijaksana dan baik.


        Menurut Ery Sukresno , koordinator kurikulum disekolah komunitas kebon maen , cibinong , idola yangbaik bagi anak akan mendatangkan banyak dampak positif. Misalnya , Jika anak mengidolakan ustadz pengajar tahfiz Al_Qur''an , dampaknya, Sang anak akan semangat untuk membaca Al-Qur''an , membaca dan akhirnya mencintai kitab suci ini. Metode ini sangat positif dan cepat untuk membuat anak mencintai Al-Qur''an sehingga Al-Qur''an menjadi bagian dari hidupnya.
      Mengidolakan selebritis juga akan memberikan motivasi untuk bersemangat dalam mencapai cita-cita. Namun pada kenyataannya , hal ini membuat anak menjadi tidak realistis. Sang anak akan hidup dalam bayang-bayang orang lain,yakni artis ayang dicintainya. Misalnya , karena artis idolanya memiliki bentuk badan yang kurus, jadi ia ingin kurus. Dampaknya , ia menjadi sulit makan dan memiliki "body Image" yang negatif.
          Ketika anak membandingkan kehidupannya dengan kehidupan selebritis , ia jadi iri. Ia merasa tidak nyaman dengan dirinya sendiri. Ia akan mengalami kesulitan untuk menemukan jati dirinya sendiri. Alhasil, anak bisa gagal menjadi sosok yang bertangggung jawab. Pasanya, waktu yang seharusnya dipakai untuk mengerjakan tugas rumah, bermain dengan teman, mengerjakan tugas sekolah, cenderung digunakan untuk mematut diri pada sang idola.

Deteksi Dini.
**************.
        Sebelum anak memiliki idola yang tidak mendatangkan kebaikan bagi dirinya, lakukan tindakan preventif . Konsultan dibeberapa sekolah dipulau jawa dan sumatra ini menyarankan , sebaiknya orang tua selalu dekat dengan anak. Orang tua juga harus meluangkan waktunya untuk senantiasa berkomunikasi dengan sang anak.
     Demgan sering berkomunikasi . oarng tua dapat mendeteksi kecintaan anak pada sang idola yang tidak baik secara moral sejak dini. Sebelum anak tergila-gila dengan idolanya , orangtua perlu bersikap tegas, tapi bukan galak., untuk meluruskan siapa sebenarnyayang seharusnya jadi panutannya.
      Bila diarahkan , idola sebenarnya memudahkan pembentukan akhlaq dan karakter yang baik. Sebab ,sang idola akan dijadikan nyata oleh perilaku anak sehari-hari. Nah, jika yang di idolakan abak tidak baik secara moral , akan berdampak merusak moral -kepribadian karena ia akan cepat ditiru oleh anak, terutama bagi anak yang masih dibawah usia 6 tahun.

Kisah Rasulullah Dan Sahabat.
***************************
       Figur tepat yang diidolakan oleh anak-anak adalah orangtua, dan kedua adalah kakak paling besar. Mengapa ?? 75% perilaku anak diimitasi dari sosok yang paling dekat dengan dirinya tersebut. Anak akan mengikuti apa yang dilakukan oleh kedua orangtuanya maupun kaka-kakaknya. Jika sang kakak kurang percaya diri , perasaan itu akan merembet pada kakak kedua, dan seterusnya, demikian pula perilaku sebaliknya.
     Orangtua mempunyai tugas untuk mematangkan anak anak-anak uyang akan dijadikan idola. Berikan banyak tugas memimpin.Kemudian bahas dengan anak yang ditunjuk jadi pemimpin, apasaja yang harus dilakukan kakak yang akan dijadika idola dalam keluarga.
         Dalm keluarga muslim, tanamkan pertama-tama dengan cerita dan jejak perjuanagn rasulullah saw serta para sahabat beliau. Kejujuran , keberanian , ketabahan , kesabran , kemurahan , dan kebijaksanaan hati rasul sebgai pemimpin dan teladan . Juga kesetiaan , rasa cinta , kemauan berkorban para sahabat demi rasul adalah bahan yang tak aka habis untuk digali dan dikisahkan. Dengan sentuhan cerita yang fun ,Atraktif , dan asyik , kisah perjuanagn islam akan tertanam dalam diri anak karena tokoh idola-idola telah menjadi bagian dalam hidup mereka sejak kecil.
    Selain itu contoh praktis juga bisa diberikan , misalnya " Eh mas , kok belum nyisir ? yuck qt nyisir seperi rasulullah saw. Rasulullah kan selalu menyisir rambut setelah mandi.". Ketika anak menginjak dewasa , mungkin ia akan mencari tokoh-tokoh idola kontemporer. Selama masih dalam batas-batas kebaikan dan tidak bertentangan dengan agama , penambahan idola bukanlah masalah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar