Resiko anemia pada kehamilan.
Akibat sel darah merah kurang dan tidak dapat mengangkut oksigen dengan baik, maka suplai oksigen ke janin, rahim dan otot-otot di sekitar rahim yang akan bekerja saat persalinan pun jadi tak sempurna.
RESIKO SEBELUM HAMIL
- Ibu mengalami subfertilil atau berkurangnya kesuburan.
RESIKO SAAT HAMIL
- Tubuh menjadi tidak fit dan mengalami 5L: Lesu, Lemah, Letih, Lelah dan Lunglai.
- Sering merasa pusing, mata berkunang-kunang bahkan pingsan.
- Mudah mengantuk.
- Wajah menjadi pucat, dapat dilihat dari selaput lendir bawah mata
- Mengakibatkan sesak nafas bahkan dada sering berdebar bila anemia sudah sampai stadium membebani jantung.
- Kulit terlihat kering atau berwarna kuning, demikian pula kuku.
- Daya tahan tubuh menurun sehingga mudah sakit.
RESIKO SAAT PERSALINAN
- Kurangnya suplai oksigen membuat otot rahim menjadi lemah sehingga tidak dapat berkonstraksi.
- Mengakibatkan cepat lelah saat mengejan, sehingga kemungkinan persalinan dibantu vakum atau operasi caesar.
RESIKO PASCA PERSALINAN
- Otot rahim menjadi lemah sehingga rahim tidak dapat berkontraksi untuk mengecil dan terjadi pendarahan.
- Resiko pendarahan masih tetap mengancam hingga hari ke-40 pasca persalinan (masa nifas).
RESIKO PADA JANIN
- Kurang oksigen di rahim ibu membuat suasana salam rahim menjadi tidak nyaman bagi janin.
- Pertumbuhan janin terhambat, lahir dengan berat badan rendah (kurang dari 2,5 kg).
- Janin keguguran atau lahir prematur.
Diet bagi Ibu hamil yang mengalami anemia.
- Mengkonsumsi makanan yang kaya akan zat besi seperti daging merah, hati sapi, hati ayam, bayam, brokoli, kacang-kacangan, kerang, ikan sarden, rumput laut, tahu, tempe. Kebutuhan zat besi saat hamil adalah 30-60 mg/hari. Zat besi dari makanan hewani lebih mudah diserap tubuh daripada makanan nabati.
- Mengkonsumsi vitamin C karena dapat membantu penyerapan zat besi di usus. Makanan yang dapat membantu penyerapan zat besi yaitu daun singkong, daun katuk, bayam, jeruk, jambu, tomat.
- Hindari mengkomsumsi makanan yang dapat mengganggu penyerapan zat besi seperti teh, kopi, susu, obat-obatan. Sebaiknya beri jarak waktu mengkonsumsinya sekitar 2-4 jam.
- Minum suplemen penambah zat besi dengan resep dokter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar