Dzikir Wanita Pagi Dan SOre

Bismillaahirrahmaanirrahiim...

Ya Hayyu , Ya Qayyuum , Birahmatika Astaghiitsu wa laa Takilnii ila Nafsii Thorfata 'Aini Wa Ashlih lii Sya''nii kullahu...

Hikmah Sebuah Kejujuran.

Al-Kisah , Sebelum berangkat ke kota baghdad , Abdul Qadir remaja dibekali uang oleh ibunya sebanyak 40 dinar . Uang itu dijahitkan oleh ibunya didalam pakaian yang dikenakannya. Sang ibu berpesan , bahwa apapun yang terjadi , Abdul Qadir , tidak boleh berbohong .


Bersama kafilah yang akan berdagang , Abdul Qadir bertolak menuju kota 1001 malam . Ketika tiba dihammadan , 60 penyamun menyerbu kafilah yang ditumpangi Abdul Qadir . Mereka merampok kafilah itu . satu persatu orang diperiksa oleh mereka .

Sosok Abdul Qadir yang kurus , kecil , sama sekali tidak menarik perhatian para perompak tersebut , mereka fikir ia tidak mempunyai seuatu yang berharga sama sekali . Namun salahsatu penyamun itu iseng bertanya kepada Abdl Qadir tentang barang berharga yang dibawa . Dengan jujur , Abdul Qadir menjawab , bahwa ia membawa uang sebanyak 40 dinar yang dijahitkan ibunya dibalik pakaiannya .

Mendengar pernyataan Abdul Qadir , penyamun tersebut kontan tertawa . Abdul Qadir muda tidak perduli , ia tetap kukuh mengatakan bahwa ia membawa barang yang dimaksud . Oleh penyamun itu , Abdul Qadir muda diserahkan kepada kepala penyamun tersebut . Kepala penyamun itu meminta anak buahnya untuk menggeledah Abdul Qadir Muda . Benar saja , sejumlah uang tergantung dididalam pakaianya .

Kepala penyamun terheran-heran , mengapa Abdul Qadir muda mengatakan dengan jujur keberadaan uang itu , padahal sudah disembunyikan oleh ibunya . Abdul Qadirpun menuturkan , Bahwa ia telah berjanji pada ibunya untuk tidak berbohong dalam situasi apapun .

Demi mendengar penjelasan Abdul Qadir muda kepala penyamun terharu . Ia teringat akan kejahatannya menindas oranglain . Kehidupannya penuh denga ketidak jujuran . Akhirnya , timbullah penyesalan dalam hati kepala penyamun tersebut yang ahirnya membuatnya bertobat .
Cerita tersebut menyampaikan pesan tentang peran manusia sejatinya . Yaitu saling mengerjakan kebaikan dan saling menasehati dlm kebenaran dan kesabaran , seperti yang termaktub dalam Al-Qur''an surah Al-'Ashr ayat_3 . Ibunda Abdul Qadir menasehati anaknya untuk bersikap jujur dalam kondisi apapun . Ia mengambil peran layaknya guru yang mentransfer segenap pengetahuan baik dan benar kepada muridnya , Abdul Qadir . Sementara Abdul Qadir , disatu sisi berperan sebgai murid yg patuh dan taat pada sang bunda , dan disisi lain , ia telah menjadi guru yang menyemai pengetahuan tentang kejujuran pada kepala penyamun . Ini adalah contoh nyata dari mode kehidupan yang hakiki . semoga qt semua mampu mengambil hikmah dari sepenggal cerita waliyyulah muda tersebut dan dapat qt amalkan dalam kehidupan qt sehari-hari demi meraih keridhaan Ilahi Rabby . amiin ..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar